Pertumbuhan Ekonomi
Penduduk menjadi bagian
penting dalam pertumbuhan ekonomi, karena terkait masalah tenaga kerja dan
pengangguran. Kedua hal tersebut bisa terjadi karena pertambahan
tenaga kerja baru jauh lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan
kerja yang dapat disediakan setiap tahunnya. Pertumbuhan tenaga kerja yang
lebih besar dibandingkan dengan ketersediaan lapangan kerja menimbulkan
pengangguran yang tinggi. Pengangguran merupakan salah satu masalah utama dalam
jangka pendek yang selalu dihadapi setiap negara. Karena itu, setiap
perekonomian dan negara pasti menghadapi masalah pengangguran, yaitu
pengangguran alamiah (natural rate of unemployment).
Pengangguran
di Indonesia menjadi masalah yang terus menerus membengkak. Sebelum krisis
ekonomi tahun 1997, tingkat pengangguran di Indonesia pada umumnya di bawah 5
persen dan pada tahun 1997 sebesar 5,7 persen. Tingkat pengangguran sebesar 5,7
persen masih merupakan pengangguran alamiah. Tingkat pengangguran alamiah
adalah suatu tingkat pengangguran yang alamiah dan tak mungkin dihilangkan.
Tingkat pengangguran alamiah ini sekitar 5 - 6 persen atau kurang. Artinya jika
tingkat pengangguran paling tinggi 5 persen itu berarti bahwa perekonomian
dalam kondisi penggunaan tenaga kerja penuh (full employment).
Peningkatan
angkatan kerja baru yang lebih besar dibandingkan dengan lapangan kerja yang
tersedia terus menunjukkan jurang (gap) yang terus membesar. Kondisi tersebut
semakin membesar setelah krisis ekonomi. Dengan adanya krisis ekonomi tidak
saja jurang antara peningkatan angkatan kerja baru dengan penyediaan lapangan
kerja yang rendah terus makin dalam, tetapi juga terjadi pemutusan hubungan
kerja (PHK).
Apabila tingginya
tingkat pertumbuhan penduduk terus dibiarkan maka akan terjadi berbagai masalah
baik masalah pengangguran, tingkat kualitas sumber daya manusia yang menurun,
kejahatan, lapangan pekerjaan dll yang memberikan dampak negatif bagi
kelangsungan umat manusia Indonesia khususnya. Oleh karena itu, usaha untuk
menekan laju pertumbuhan sangatlah penting. Program-program yang ditawarkan
pemerintah harus didukung oleh masyarakat seperti halnya KB, penggunaan alat
kontrasepsi, penundaan usia perkawinan, dll sehingga penurunan laju pertumbuhan
penduduk diharapkan menurun.
Indonesia menggunakan Indikator Absolute karena Kemiskinan
absolut terjadi apabila tingkat pendapatannya dibawah garis kemiskinan atau
sejumlah pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan minimun, antara
lain kebutuhan pangan, sandang, kesehatan, perumahan dan pendidikan yang
diperlukan untuk meningkatkan kapasitas agar bisa hidup dan bekerja. Kemiskinan
jenis ini mengacu pada satu standard yang konsisten, tidak terpengaruh
oleh waktu dan tempat /negara. Sebuah contoh dari pengukuran absolut adalah
persentase dari penduduk yang makan dibawah jumlah yang cukup menopang
kebutuhan tubuh manusia (kira kira 2000-2500 kalori per hari untuk laki laki
dewasa). Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan absolut sebagai hidup
dengan pendapatan dibawah USD $1/hari, dan Kemiskinan menengah untuk
pendapatan dibawah $2 per hari. Dengan batasan ini maka diperkiraan pada
2001 terdapat 1,1 miliar orang didunia mengkonsumsi kurang dari $1/hari, dan
2,7 miliar orang didunia mengkonsumsi kurang dari $2/hari.
Penyebab Kemiskinan
Penyebab Kemiskinan ada 5, yaitu :
- Laju Pertumbuhan Penduduk.
Pertumbuhan
penduduk Indonesia terus meningkatdi setiap 10 tahun menurut hasil sensus
penduduk. Menurut data Badan PusatStatistik (BPS) di tahun 1990 Indonesia
memiliki 179 juta lebih penduduk.Kemudian di sensus penduduk tahun 2000
penduduk meningkat sebesar 27 juta penduduk atau menjadi 206 juta jiwa.
dapat diringkaskan pertambahan penduduk Indonesia persatuan waktu adalah
sebesar setiap tahun bertambah 2,04 juta orang pertahun atau, 170 ribu orang perbulan atau 5.577 orang perhari atau
232 orang perjam atau 4 orang permenit.
Banyaknya jumlah penduduk ini membawaIndonesia menjadi negara ke-4 terbanyak
penduduknya setelah China, India danAmerika. Meningkatnya jumlah penduduk membuat
Indonesiasemakin terpuruk dengankeadaan ekonomi yang belum mapan. Jumlah
penduduk yang bekerja tidak sebanding dengan jumlah beban ketergantungan.
Penghasilan yang minim ditambahdengan banyaknya beban ketergantungan yang harus
ditanggung membuat penduduk hidup di bawah garis kemiskinan.
- Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran.
Secara garis besar penduduk suatu negara dibagi menjadi
dua yaitu tenaga kerja dan bukantenaga kerja. Yang tergolong sebagi tenaga
kerja ialah penduduk yang berumur didalam batas usia kerja. Batasan usia
kerja berbeda-beda disetiap negara yang satudengan yang lain. Batas usia kerja
yang dianut oleh Indonesia ialah minimum 10tahun tanpa batas umur maksimum.
Jadi setiap orang atausemua penduduk.
- Distribusi Pendapatan dan Pemerataan Pembangunan
Distribusi
pendapatan nasional mencerminkan merata atau timpangnya pembagian hasil
pembangunan suatu negara di kalangan penduduknya. Kriteria ketidakmerataan
versi Bank Dunia didasarkan atas porsi pendapatan nasional yangdinikmati oleh
tiga lapisan penduduk, yakni 40% penduduk berpendapatan rendah(penduduk
miskin); 40% penduduk berpendapatan menengah; serta 20%
penduduk berpemdapatan tertinggi (penduduk terkaya). Ketimpangan dan
ketidak merataandistribusi dinyatakan parah apabila 40% penduduk berpendapatan
rendahmenikmati kurang dari 12 persen pendapatan nasional.
- Tingkat pendidikan yang rendah
Rendahnya
kualitas penduduk juga merupakan salah satu penyebab kemiskinan di suatu Negara Ini disebabkan karena
rendahnyatingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan tenaga kerja. Untuk
adanya perkembangan ekonomi terutama industry, jelas sekali dibuthkan
lebih banyak teanga kerja yang mempunyai skill atau paling tidak dapat
membaca dan menulis.Menurut Schumaker pendidikan merupakan sumber daya yang
terbesar manfaatnyadibandingkan faktor-faktor produksi lain
- Kurangnya perhatian dari pemerintah.
Pemerintah
yang kurang peka terhadap laju pertumbuhan masyarakat miskin dapat menjadi
salah satu faktor kemiskinan.Pemerintah tidak dapat memutuskan kebijakan yang
mampu mengendalikan tingkatkemiskinan di negaranya.
Sedangkan pengangguran terjadi di sebabkan karena kurangnya lapangan pekerjaan
yang tersedia. Selain itu kurangnya skill juga sangan berpengaruh pada kualitas
seorang manusia. Manusia yang mempunyai skill rendah cenderung tidak mempunyai
keterampilan sehingga tidak bisa di gunakan dan menjadi pengangguran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar