Selasa, 18 April 2017

Kelebihan dan Kekurangan Sektor Pertanian, Jasa dan Industri, Pembangunan tanpa Perubahan Struktur Ekonomi, Pembangungan yang hanya mengejar Pertumbuhan tidak menghiraukan Kelestarian Lingkungan.



Kelebihan dan Kekurangan Sektor Pertanian, Industri  dan  Jasa

  • Sektor Pertanian
Kelebihan :
a.         Meningkatkan Ketahanan Tanaman Terhadap Serangan OPT
Pemberian pupuk organik pada tanaman membuat vogor akar dan batang tanaman lebih kokoh, sehingga menurunkan serangan terhadap OPT seperti nematoda nintil akar. Pupuk organik juga membuat tanaman tomat dan padi lebih tahan terhadap serangan hama.

b.      Meningkatkan Aktifitas organisme
Penggunaan pupuk organik dapat mendorong populasi mikroorganisme yang menguntungkan bagi tanaman seperti rhizobium, dan mikoriza. Selain itu juga dapat meningkatkan populasi dan aktifitas mikroorganisme antagonis seperti Trichoderma sp. dalam menekan pertumbuhan cendawan akar putih yang sering menyerang tanaman perkebunan.

c.       Mencegah Erosi
Penggunaan pupuk organik membantu menurunkan tingkat erosi pada tanah yang mudah terkikis oleh air dan angin. Penambahan bahan organik akan membantu pertumbuhan fungi, bakteri, dan aktinomicetes.

d.      Meningkatkan cita rasa
Penggunaan pbahan organik pada tanaman padi akan membuat nasi menjadi lebih pulen. Sedangkan pada tanaman singkong akan membuat singkong lebih gembur. Serta pada buah-buahan akan membuat rasanya lebih manis.

e.       Menaikan kandungan gizi
Dari percobaan yang dilakukan di New South Wales, dan Western, Australia bahwa pemberian pupuk organik akan meningkatkan kandungan protein pada tanaman kacang-kacangan hingga 14%.


Kekurangan :
Diantara keunggulannya, pertanian organik juga memiliki kelemahan yang menjadi pr bagi setiap orang untuk mengatasinya. Kekurangan-kekurangan tersebut dapat dijumpai mulai dari kegiatan sampai pada kegiatan pemasaran produk.
a.       Konversi Lahan dari pertanian konvensional ke organik butuh waktu lama
Pada dasarnya semua lahan dapat dikembangkan menjadi lahan PO. Namun, bila lahan yang digunakan berasal dari lahan bekas budidaya pertanian konvensional (menggunakan pupuk dan pestisida kimia), perlu dilakukan konversi lahan terlebih dahulu. Konversi lahan adalah upaya yang bertujuan untuk meminimalkan kandungan sisa-sisa bahan kimia yang terdapat dalam tanah dan memulihkan unsur fauna dan mikroorganisme tanah. Lamanya konversi tergantung dari intensitas pemakaian input kimiawi dan jenis tanaman sebelumnya (sayuran, padi atau tanaman keras).
Masa konversi dapat diperpanjang/diperpendek tergantung pada sejarah lahan tersebut. Bila masa konversi telah lewat, lahan tersebut merupakan lahan organik. Bila kurang dari itu, maka lahan tersebut masih merupakan lahan konversi menuju organik.

b.      Biaya input mahal
Kebutuhan bahan organik sebagai pupuk maupun pestisida pada pertnaian organik membutuhkan jumlah yang lebih banyak dari pupuk serta pestisida kimia sintesis. Sulitnya mendapat input dengan jumlah yang banyak ini membuat biaya yang harus dikeluarkan juga lebih tinggi padi penggunaan bahan kimia sintesis. Padahal, pemakaian bahan organik memiliki manfaat jangka panjang yang baik.

c.       Hasil produksi lebih sedikit
Hasil produksi pertanian organik masih dibawah rata-rata dari pertanian konvensional. Padahal, untuk mencukupi kebutuhan manusia yg terus bertambah populasinya ini diperlukan produksi yang tinggi. Hal ini tentu menjadi tugas berat bagi para peneliti pertanian organik dalam menciptakan teknologi yang bisa membuat produksi dari pertanian organik lebih tinggi.  

d.      Harga produk pertanian organik lebih mahal
Harga yang tinggi dari suatu produk pertanian memang akan memberi keuntungan tersendiri bagi pelaku usaha tani. Namun di sisi lain, harga yang tinggi itu akan berdampak menurun nya permintaan di pasar. Harga yang mahal akan membuat konsumen akan berfikir dua kali atau bahkan beralih pada produnk pengganti, ataupu produk yang sama namun harganya lebih murah.
Meskipun produk pertanian organik menjanjikan kesehatan jangka panjang, namun harga nya masih sulit di jangkau oleh masyarakat bawah. Hal ini akan membuat produk pertanian organik sulit dipasarkan di pasar-pasar tradisional. Padahal sebagian masyarakat Indonesia lebih sering mencari kebutuhan mereka di pasar-pasar tradisional.

e.       Informasi masih terbatas
Informasi dari perkembangan pertanian organik masih sulit di akses oleh masyarakat khususnya petani. Telebih sebagian petani di Indonesia memiliki pendidikan yang sangat rendah, sehingga perlu pendamping dari pihak tertentu seperti penyuluh, dalam memberi informasi serta menuntun petani dalam menerapkan pertanian organik tersebut. Misalnya dengan memberi arahan tentang penggunaan pupuk kimia yang harus di selingi dengan pupuk organik untuk efisiensi penggunaan pupuk kimia, serta menjaga kesuburan tanah.

f.       Efek pemberian input lambat
Meskipun penggunaan pupuk dan pestisida organik memiliki efek jangka panjang yang bagus, namun efek yang dibuat dari pupuk ataupun pestisida organik tersebut cenderung lambat. Padahal dari hasil yang dilaporkan di Amerika, penggunaan pupuk organik sebanyak 14 ton pada satuan luas tanah selama 8 tahun masih terasa 40 tahun sesudah pemberian pupuk terakhir. Hal ini menunjukan bahwa pupuk organik memberikan peranan dalam pembentukan zat hara dalam tanah.     
  
  • SEKTOR INDUSTRI
Kelebihan :
1.    Akan memunculkan potensi yang dimiliki tiap-tiap daerah
Adanya pembangunan di enam koridor ekonomi akan menggali potensi-potensi yang dimiliki tiap-tiap koridor tersebut dan akan memaksimalkannya. Misal di pulau Sumatera akan memaksimalkan potensi sebagai sentra  produksi dan pengolahan hasil bumi dan lumbung energi nasional. Begitu pula dengan pulau Kalimantan dapat memaksimalkan potensi sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil tambang dan lumbung energi nasional, Papua-Maluku sebagai pengolahan sumber daya alam yang melimpah dan SDM yang sejahtera, Bali-Nusa Tenggara sebagai pintu gerbang pariwisata dan pendukung pangan nasional, Jawa sebagai pendorong industri dan jasa Nasional, serta Pulau Sulawesi sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan nasional.

2.    Memperluas pertumbuhan dengan menghubungkan daerah tertinggal dengan pusat pertumbuhan
Dengan adanya pembangunan di enam koridor akan memperluas proses pertumbuhan di berbagai daerah. Pembangunan tidak hanya terjadi di pusat kota saja melainkan di seluruh kota termasuk daerah tertinggal. Dengan adanya pembangunan di enam koridor akan mempercepat dan memperluas pertumbuhan ekonomi dan menjadikan pembangunan yang merata di tiap-tiap daerah.

3.    Menghubungkan daerah terpencil dengan infrastruktur & pelayanan dasar dalam menyebarkan manfaat pembangunan secara luas
Pembangunan yang telah merata di tiap-tiap wilayah akan mempermudah pembangunan sarana infrastruktur yang baik. Seperti di daerah timur Indonesia yang sampai saat ini infrastruktur disana kurang memadai, nantinya dengan adanya pembangunan di enam koridor akan membawa dampak positif bagi daerah-daerah yang dulunya masih tertinggal sebagai contoh jalan raya yang baik, pemenuhan kebutuhan listrik, dan sarana prasarana yang lainnya.
4.    Memperluas lapangan kerja
Pembangunan di enam koridor ini akan mendatangkan banyak investor baik domestik maupun asing. Dengan begitu maka akan membuka lapangan kerja sehingga akan mengurangi jumlah pengangguran yang ada di Indonesia.
5.  Meningkatkan pendapatan daerah yang berujung pula pada  meningkatnya pendapatan nasional
Karena tiap daerah dapat memaksimalkan potensi yang ada di wilayahnya, maka pendapatan daerah akan naik, apabila pendapatan daerah mengalami kenaikan, maka kenaikan juga akan terjadi pada pendapatan nasional. Dengan adanya MP3EI, pendapatan regional domestik bruto (PRDB) diperkirakan akan meningkat hingga empat kali lipat yakni dari US$555 miliar di tahun 2010 menjadi US$1,09 triliun di tahun 2015 dan US$2,16 triliun di tahun 2030.

Kekurangan :
1.    Dapat mengakibatkan eksploitasi sumber daya alam
Dengan adanya pemaksimalan potensi di tiap-tiap wilayah maka yang akan terjadi adalah pemanfaatan sumber daya alam secara besar-besaran yang dalam artian bahwa akan terjadi eksploitasi alam karena tiap wilayah berlomba-lomba untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari potensi yang dimiliki. Akibatnya akan berdampak buruk bagi alam sekitar, misalnya eksploitasi hasil tambang, hal tersebut akan merusak daerah yang menjadi tempat galian tambang emas dan akan sulit untuk di perbaharui kembali seperti semula. 
2.    Kalahnya investor domestik dengan inverstor asing
Tidak menutup kemungkinan bahwa pembangunan di enam koridor ini akan mendatangkan investor-investor asing. Kita tahu bahwa sumber daya manusia yang di miliki indonesia masih agak kurang memadai untuk berdiri sendiri mengelola potensi-potensi alamnya. Seperi contoh di papua, pertambangan emas telah dikuasai investor asing untuk mengelolanya karena keterbatasan sumber daya manusia dan teknologi di Indonesia. Selain itu, Pemerintah daerah tentunya akan lebih senang jika proyek pembangunan dipegang oleh investor asing karena pasti investor asing akan berani membayar mahal untuk mendapatkan hasil alam misalnya bijih emas. Untuk itu perlu disiasati bagaimana agar investor domestik dapat bersaing dengan investor asing.

  • SEKTOR JASA
Kelebihan :
a) Tidak perlu tempat untuk memajang (display) barang.
b)   Tidak diperlukan tempat untuk menyimpan barang (gudang).
c)    Tidak perlu alat angkut untuk mengirim barang kepada konsumen.
d)   Dapat meraih keuntungan tinggi dengan frekuensi aktivitas yang lebih sering

Kekurangan :
a)    Kualitas jasa dapat diketahui setelah konsumen membeli jasa.
b)   Jasa yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan (diretur).
c)    Pada pasar persaingan sempurna, tiap orang akan berkompetisi untuk menurunkan harga serendah mungkin, hal ini karena elastisitas permintaan yang tinggi, atau saat harga berubah sedikit maka permintaan akan berubah drastis 


Pembangunan tanpa perubahan struktur ekonomi
Dapatkah terjadi Pembangunan tanpa Perubahan Struktur Ekonomi ?
            Menurut saya Tidak, karena Dalam pembangunan akan terjadi perubahan struktur ekonomi di suatu negara. Yang dimaksud dengan struktur ekonomi adalah pembagian dua bidang ekonomi. Pertama, ada yang membaginya berdasarkan tiga sektor bidang yang berbeda, yaitu sektor pertanian, sektor industri, sektor jasa. Kedua, berdasarkan sektor yang utama yaitu sektor primer sampai dengan sektor pelengkap/tersier, yaitu sektor primer terdiri atas pertanian, kehutanan, perikanan, dan pertambangan; sektor sekunder yang terdiri atas industri-industri pengolahan, industri air dan listrik, industri bangunan; sektor tersier yang terdiri atas bidang pengangkutan dan perhubungan pemerintahan, perdagangan dan jasa-jasa perseorangan.
Proses pembangunan ekonomi biasanya diikuti dengan terjadinya perubahan-perubahan struktur dalam             ekonomi. Perubahan struktur akan terkait dengan penyajian PDB menurut lapangan usaha dalam berbagai versi. Hal yang tercakup dalam bagian ini adalah tentang proses transformasi ekonomi; yaitu bagaimana perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur ekonomi sejalan dengan peningkatan pendapatan         per-kapita.  Simon Kuznets menggunakan data time series berbagai negara maju untuk melihat perubahan struktur ekonomi, yaitu sektor pertanian, industri dan jasa serta peranannya terhadap penyerapan tenaga kerja. Perubahan berbagai sektor ekonomi (Struktur ekonomi) dalam pembentukan Pendapatan         nasional.
a) Peranan sektor pertanian akan menurun dalam pembentukan pendapatan nasional. Dari data 12 negara diantara yang diamati secara time series peranan sektor pertanian menurun paling sedikit 20%, yaitu pada permulaan pembangunan peranan pertanian 50% dan pada akhir pengamatan hanya 30% dari keseluruhan produksi nasional. Terkecuali dari 13 negara yang diamati, satu negara yang tidak mengalami penurunan peranan pertanian terhadap pembentukan pendapatan nasional
Adalah  negara  Australia.
b) Peranan sektor industri meningkat dalam pembentukan pendapatan nasional. Data atas 12 negara dari 13 negara yang menjadi pengamatan penelitian menunjukkan bahwa peranan sektor industri meningkat 20%, di mana pada permulaan pembangunan peranan sektor industri hanya 20% sampai dengan 30%, dan pada akhir dari pengamatan meningkat menjadi 40%. Sampai dengan 50% terhadap pembentukan pendapatan nasional. Sedangkan di Australia peranan sektor industri relatip tetap.
c) Peranan sektor jasa tidak mengalami perubahan yang berarti, hanya di negara Swedia dan Australia yang mengalami penurunan. Sedangkan di negara Kanada dan Jepang peranan sektor jasa mengalami peningkatan. Sementara di negara lainnya perubahan tidak begitu significant (nyata).
Perubahan struktur ekonomi negara Indonesia, di mana sektor pertanian dalam pembentukan pendapatan nasional relatip tetap, tetapi terdapat peningkatan dari 16,67% pada tahun 1996 menjadi 16,92% pada tahun 2000. di sektor industri dalam pembentukan pendapatan nasional mengalami peningkatan pada tahun 1996 sebesar 35,56% menjadi sebesar 40,12% pada tahun 2000. Sedangkan di sektor jasa dalam pembentukan pendapatan nasional mengalami proses penurunan, di mana pada tahun 1996 sebesar 47,77% menjadi sebesar 42,96% pada tahun 2000.
Studi-studi komparatif dan empiris yang dilakukan di bawah naungan World Bank (Bank Dunia) telah menyediakan banyak bahan yang sangat bermanfaat sebagai kerangka acuan dalam pola pendekatan terhadap persoalan ekonomi pembangunan. Pendekatan dan metodologi yang dilakukan Chenery beserta kelompok tim ahlinya adalah merupakan kelangsungan dan penerapan pemikiran-pemikiran yang sebelumnya dikembangkan secara terpisah dan tersendiri oleh Kaldor- Kuznets-Leontieff.


Pembangunan yang hanya mengejar Pertumbuhan tanpa menghiraukan Kelestarian Lingkungan
Menurut saya mengenai pembangunan yang hanya mengejar pertumbuhan tidak akan menghiraukan kelestarian lingkungan itu benar. Mengapa demikian? SDA Indonesia yang mulai perlahan-lahan menjadi rusak dan hilang fungsi alamnya. Sebagai contoh Hutan di Pulau Jawa yang sedikit demi sedikit menghilang karena pembangunan pemukiman untuk penduduk yang bertumbuh pesat di Pulau Jawa. Tak hanya itu, dari aktivitas ekonomi juga berandil banyak dalam menciptakan kerusakan lingkungan hidup. Berdirinya pabrik-pabrik pengusaha dalam negeri sampai pabrik relokasi milik pengusaha asing pun juga ikut menambah sesaknya udara dengan polusi udara. Kondisi sosial budaya masyarakat sekitar yang cenderung masih berladang dengan cara membuka atau menebang hutan dan menjadikannya ladang baru juga ikut serta dalam menambah penyebab kerusakan lingkungan alam. Dalam masalah pemerataan penduduk pemerintah telah menjalankan program transmigrasi sejak 1950, namun sampai sekarang program tersebut masih belum bisa dioptimalkan dan pertumbuhan penduduk masih tetap terkonsentrasi di Jawa. Pembakaran hutan gambut di kalimantan juga merupakan hal yang sangat merugikan lingkungan hidup. Sudah diketahui oleh khalayak banyak bahwa Hutan Kalimantan merupakan penyumbang sebagian udara bersih dan dijuluki sebagai “Paru-Paru Dunia”. Namun Hutan Gambut di Kalimantan dibakar oleh orang yang tidak bertanggung jawab karena ingin melakukan pembangunan yang hanya mengejar pertumbuhan. Disisi lain tumbuhnya pabrik-pabrik lokal maupun asing di Indonesia juga berdampak pada bertambahnya lapangan pekerjaan sehingga pertumbuhan ekonomipun otomatis juga akan meningkat. Tapi yang mengecewakan ketika beberapa pabrik-pabrik tersebut tidak menghiraukan kelestarian lingkungan alam dengan membuang limbah cair ke sungai tanpa proses pengelolaan limbah yang berwawasan lingkungan. Hal ini akan merugikan manusia dan juga ekosistem di sekitar lingkungan tersebut. Sumber daya alam atau SDA adalah tulang punggung perekonomian suatu negara. Berbagai cara dilakukan untuk memanfaatkan SDA yang ada sebagai langkah untuk memakmurkan rakyat negara tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Cute Hello Kitty Kaoani