Sabtu, 05 Juli 2014

Riwayat Prabowo Subianto

Anak yang Keras, Cerdas, dan Tegas

Prabowo Subianto adalah anak dari begawan ekonomi, Soemitro Djojohadikusumo, yang menikah dengan Dora Sigar. Apabila ditelusuri lebih jauh, Prabowo adalah cucu dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia (BNI 46) yang juga merupakan ketua Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia (DPARI) pertama serta anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Apabila ditelusuri lebih jauh lagi, Prabowo adalah keturunan dari Adipati Mrapat, bupati Kadipaten Banyumas pertama yang salah satu kakek buyutnya adalah Panglima Laskar Diponegoro untuk wilayah Gowong (Kedu), atau yang lebih dikenal dengan nama Raden Tumenggung Kertanegara III.
Semasa kecil, Prabowo dididik dengan keras oleh ayah dan ibunya. Hal ini dilakukan agar ia tumbuh menjadi pribadi yang disiplin dan tegas. Soemitro, ayah Prabowo, mengaku bahwa dalam mendidik anak, ia menerapkan dua sistem. Pertama, kalau anak meminta waktu, maka orang tua harus meluangkan. Kedua, orang tua tidak boleh meremehkan anak seberapa pun nakalnya anak itu. Sementara, Dora, ibu Prabowo, mengaku bahwa dalam mendidik anak, ia menerapkan sistem disiplin ketat. Tata karma dan etika Belanda diterapkan Dora dalam mendidik anak, sebagaimana didikan yang ia terima waktu kecil dari kedua orang tuanya yang sama-sama berpendidikan Belanda.
Prabowo kecil adalah anak yang sangat keras. Sifat kerasnya itu sering terlihat mana kala ia makan bersama keluarganya di meja makan. Prabowo tidak mau mengikuti tata krama dan etika yang diajarkan oleh ibunya di meja makan. Karena itu, ketika makan, tangannya sering kesana kemari dan ia tidak mau melipat serbet diatas pangkuannya. Sifat kerasnya ini sepertinya diturunkan dari ibunya. Namun, meskipun dikenal sebagai anak yang keras, Prabowo juga memperlihatkan bahwa ia memiliki gaya berpikir yang kritis dan bebas yang diturunkan oleh ayahnya.
Setiap harinya, Prabowo juga suka bermain perang-perangan bersama teman-temannya di halaman belakang rumah. Ketika bermain, ia suka menjadi tokoh baik, seperti tentara yang menenteng pistol mainan. Bahkan, ia sangat serius jika bermain menjadi tentara. Teman-teman sepermainannya suka meniru gayanya, terlebih terkait cara memegang senjata. Prabowo pun diminta untuk mengajarkan bagaimana cara memegang senjata yang baik yang dinilai teman-temannya persis seperti tentara perang. Sifat Prabowo tersebut sepertinya menunjukkan bahwa ia sangat tertarik dengan dunia militer.

Mengikuti Perjuangan Begawan Ekonomi Prof. Sumitro Djojohadikusumo

Prabowo kecil mulai diajak pindah keluarganya ke Singapura pada sekitar tahun 1950. Waktu itu, Des Alwi, sosok yang kemudian menjadi diplomat senior Departemen Luar Negeri Republik Indonesia, menemui Dora di Palembang. Ia mengajak Dora serta anak-anaknya, termasuk Prabowo, untuk pindah ke Singapura karena alasan keamanan.
Des Alwi dan Soemitro adalah sahabat lama sejak mereka masih sama-sama aktif menjadi pentolan Partai Sosialis Indonesia (PSI). Des membantu keluarga Soemitro pindah ke luar negeri karena merasa bahwa keluarga Soemitro harus dilindungi. Selain itu, ia juga merasa senasib dengan keluarga Soemitro karena sama-sama diburu aparat keamanan ketika terlibat dalam pemberontakan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta).
Sementara, Soemitro pada saat itu masih bergabung dengan Permesta dan ia bersama para petinggi Permesta sedang mempersiapkan deklarasi Permesta yang pada akhirnya digelar pada tahun 1957. Sebenarnya, selain keluarga Prabowo, ada sekitar sepuluh keluarga yang diajak Des Alwi untuk pindah ke Singapura, di antaranya adalah keluarga Tan Goan Po alias Paul Mawira. Paul Mawira ini adalah sahabat Soemitro yang juga seorang ekonom dan pernah aktif di PSI. Setibanya di Singapura, keluarga-keluarga pelarian Permesta ini tinggal berdekatan di kawasan Bukit Timah. Keluarga Soemitro tinggal di Delkeith Road, sementara keluarga Kartodirdjo tinggal di Margoliouth Road.
Pada sekitar tahun 1959, karena sebuah alasan yang tidak disebutkan dalam berita, keluarga-keluarga pelarian Permesta ini pindah lagi. Sebagian ada yang pindah ke Penang, Malaysia, sementara sebagian yang lain ada yang pindah ke Hongkong. Keluarga yang pindah ke Penang adalah keluarga Kartodirdjo. Adapun keluarga yang pindah ke Hongkong antara lain keluarga Soemitro dan keluarga Des Alwi. Di sana, mereka sudah disediakan tempat tinggal oleh kolonel Jacob Frederick Warouw yang tak lain adalah Atase Mliter Kedutaan Besar Indonesia di Beijing, Cina, yang juga menjabat sebagai wakil perdana menteri Permesta.
Kolonel Jacob mneyediakan flat-flat kecil yang terdiri dari 3-5 kamar per flatnya untuk ditempati keluarga Soemitro dan keluarga Alwi. Khusus untuk keluarga Soemitro, Kolonel Jacob menyediakan flat berkamar tiga yang cukup besar untuk ditempati Soemitro bersama istrinya, anak perempuannya, dan juga Prabowo.
Selama tinggal di Hongkong, Prabowo suka bermain bersama teman-temannya sepulang dari sekolah. Kadang, mereka bermain dikawasan perbukitan yang masih berhutan lebat yang letaknya tidak jauh dari flat. Kadang juga mereka hiking kehutan tersebut, berkemah, dan meluncur lewat sungai yang ada diatas bukit. Prabowo juga masih sering bermain perang-perangan bersama teman-temannya. Rupa-rupanya, kesukaannya bermain perang-perangan tidak bisa ia tinggalkan meskipun ia sekarang tinggal di Hongkong. Bahkan, ketika Prabowo mengetahui bahwa salah satu teman bermainnya ada yang anak tentara, Prabowo meminta izin untuk dipinjami bedil milik ayahnya. Menurut teman-temannya semasa di Hongkong, Prabowo adalah anak yang berani dan cenderung cepat marah. Namun, kemarahannya itu juga cepat hilang.
Satu tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1960, Prabowo diajak pindah lagi ke Malaysia. Di sana, ia tinggal bersama keluarganya di daerah Petaling Jaya, Kuala Lumpur. Selama tinggal di Malaysia, ayah Prabowo sempat membuka pabrik perakitan alat elektronik merek Preiere dari Perancis. Kala itu, usia Prabowo menginjak sembilan tahun. Ia pun disekolahkan di Victoria Intitution, sebuah sekolah paling bergengsi di Malaysia.
Tiga tahun kemudian, Prabowo lagi-lagi diajak pindah bersama orang tuanya. Kali ini, negara yang dituju adalah Swiss. Di sana, Prabowo disekolahkan di International School yang terletak di Zurich. Namun, hanya satu tahun Prabowo bersekolah di sana sebelum akhirnya melanjutkan sekolah menengah atasnya di American School yang ada di London, Inggris.

Menjadi Pemuda yang Cerdas dan Berani Berdebat

Pada sekitar tahun 1967, setelah berhasil menamatkan sekolah di American School yang ada di Inggris, Prabowo diajak orang tuanya kembali ke Indonesia. Ketika itu, usia Prabowo 16 tahun. Walau masih tergolong muda, tetapi karakter Prabowo sudah terlihat jelas bahwa ia akan menjadi pemuda yang cerdas dan berani berdebat. Hal ini terlihat mana kala ia suka bergaul dengan para politikus senior, termasuk juga berdebat dengan mereka. Tidak hanya itu, Prabowo juga berani berdebat dengan intelektual-intelektual senior seperti Soe Hok Gie dan Sudjatmoko. Di mata dua intelektual itu, Prabowo adalah pemuda yang cerdas, cepat memahami persoalan, dan juga berani berdebat. Bahkan, Soe Hok Gie juga pernah menulis kesan tentang Prabowo ini di buku hariannya.
Dalam kesehariannya, rupa-rupanya Prabowo diketahui sangat gemar membaca buku-buku politik, di antaranya karya George Mc Turnan Kahin dan karya Leo Tolstoy, sastrawan Rusia yang banyak menulis buku politik. Selain itu, Prabowo jua diketahui mengagumi tokoh-tokoh perlawanan, seperti Che Guevara dan Yasser Arafat. Tidak ketinggalan, gerakan antikolonialisme Mesir yang dipimpin oleh Gamal Abdul Nasser juga sangat dikagumi Prabowo. Mungkin, inilah yang menjadi penyebab mengapa selama ini Prabowo tumbuh menjadi pemuda yang cerdas dan berani berdebat.

Membangun Jaringan dengan Para Aktivis Pergerakan

Soemitro yang mengetahui kecerdasan dan keberanian Prabowo dalam berdebat kemudian menyarankan anaknya itu agar membangun banyak jaringan dengan para aktivis pergerakan yang pada saat itu ada di Indonesia, seperti kelompok aktivis sosialis, kelompok aktivis anti-Soekarno, dan kelompok Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI). Prabowo pun mengamalkan saran ayahnya ini sampai akhirnya ia membangun jaringan dengan Jopie Lasut, seorang tokoh atau petinggi KAPPI.
Prabowo kemudian meminta saran kepada ayahnya atas langkah yang perlu dilakukan bersama Jopie Lasut. Soemitro menyarankan agar Prabowo mengajak Jopie Lasut berkeliling Pulau Jawa untuk mengenal lebih dekat negara yang selama satu dekade ditinggalkannya. Prabowo kemudian berangkat bersama Jopie Lasut dengan mobil ayahnya ditemani sopir yang merupakan mantan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI). Sepanjang perjalanan, Prabowo menemukan bahwa yang menjadi persoalan di Pulau Jawa adalah masalah sosial dan ekonomi. Maka dari itu, ia mencetuskan ide mendirikan Korps Lembaga Pembangunan yang tujuannya adalah untuk membantu rakyat, khususnya yang terbelit masalah sosial dan ekonomi, terkait Korps Lembaga Pembangunan ini, Prabowo mengaku bahwa ia terinspirasi oleh Korps Perdamaian (Peace Corps) yang digagas oleh Presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy, pada tahun 1961.
Ketika kegiatan Korps Lembaga Pembangunan ini sudah berjalan, Prabowo bersama Jopie Lasut banyak membantu komunitas ekonomi, termasuk di antaranya pengrajin sepatu di Cibaduyut, Bandung. Selain itu, mereka juga membantu para relawan yang dulunya pernah bergabung dalam Korps untuk bersama-sama membantu rakyat. Di antara para relawan yang dibantu antara lain Wimar Witoelar, Kuntoro Mangkusubroto, dan Sarmono Kusumaatmadja. Seiring dengan berjalannya waktu, Korps ini didirikan di beberapa kota besar di Pulau Jawa, seperti Jakarta, Yogyakarta, Bali, Semarang, dan Bandung. Namun, pada akhirnya, kegiatan Korps ini lumpuh karena masalah internal yang terjadi di dalamnya.
Beberapa bulan setelah kegiatan Korps Lembaga Pembangunan vakum, Prabowo mempunyai ide untuk mengumpulkan anak-anak mantan petinggi PSI yang telah pindah ke luar negeri karena diburu aparat keamanan. Kemudian, direalisasikanlah idenya itu untuk kemudian berdiskusi dengan para ekonom dan turun ke desa-desa. Salah satu tokoh yang diajaknya berdiskusi adalah Emil Salim yang pada saat itu bekerja sebagai dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Niat Prabowo untuk membangun jaringan dengan para aktivis pergerakan kemudian berhenti mana kala ia memutuskan untuk masuk di akademi militer.

Meniti Karier di Akademi Militer

Pada tahun 1970, Prabowo memutuskan untuk masuk di Akademi Militer Nasional (AMN) yang ada di Magelang, Jawa Tengah, atas sponsor Kepala Intelijen Negara yang pada saat itu dijabat oleh Sutopo Juwono. Di akademi ini, Prabowo mulai mengenal dunia militer, mulai dari strategi bertahan hidup (sebagai tentara), strategi perang, sampai peralatan alutsista.
Prabowo mengaku bahwa meski sejak kecil ia sangat menyukai dunia militer, namun baru kali ini cita-citanya kesampaian. Sebelum masuk di akademi militer ini, Prabowo sebenarnya sudah diterima di University of Colorado dan George Washington University, Amerika Serikat. Akan tetapi, ia malah lebih memilih belajar di akademi militer daripada belajar di bangku kuliah.
Setelah empat tahun berjalan, Prabowo menamatkan pendidikannya di AMN. Dua tahun kemudian, ia bergabung dengan Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopasandha), cikal bakal Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Dari sini, karier Prabowo mulai melejit, apalagi setelah ia menikah dengan Siti Hediati Heriyadi (mbak Titik) yang tak lain adalah putri Presiden Soeharto pada saat itu.
Dalam sebuah catatan sejarah, disebutkan bahwa pada tahun 1976, Prabowo berhasil menjadi Komandan Peleton Para Komando Group-1 Kopassandha. Setahun kemudian, Prabowo juga berhasil menjadi Komandan Kompi Para Komando Group-1 Kopassandha. Sementara, setelah menikah, Prabowo berhasil menjadi Wakil Komandan Detasemen-81 Kopassus tahun 1983-1985. Kemudian, ia berhasil menjadi Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad tahun 1985-1987.
Karier Prabowo ternyata tidak berhenti sampai di sini. Ia pun menjadi Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad pada tahun 1987 sampai tahun 1991, Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang I/Kostrad tahun 1991-1993, Komandan Group-3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus tahun 1993-1995, Wakil Komandan Komando Pasukan Khusus pada tahun 1994, Komandan Komando Pasukan Khusus tahun 1995-1996, hingga akhirnya ia berhasil menjadi Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI pada tahun 1998.
Menyikapi karier Prabowo yang cepat melejit ini, Soemitro, ayah Prabowo berkomentar, “Kenaikan pangkat yang cepat dari anak saya itu sudah jelas mengundang ketidaksenangan bagi beberapa orang. Kondisi kecemburuan seperti ini sudah merupakan sifat umum dari manusia dimana pun.”

Prabowo, Pemimpin yang Dicintai Prajurit

Pada tahun 1997, Prabowo dituduh mendalangi penculikan terhadap sejumlah aktivis pro-Reformasi. Dalam penculikan ini, setidaknya tiga belas orang dikabarkan hilang, termasuk di antaranya aktivis Herman Hendrawan, Petrus Bima, dan seniman teater rakyat Widji Thukul. Penculikan ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu menjelang pemilu Mei 1997, menjelang pelaksanaan sidang MPR pada bulan Maret 1998, serta tepat menjelang pengunduran diri Presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998.
Terkait penculikan ini, Prabowo sendiri mengaku bahwa ia hanya memerintahkan Tim Mawar untuk menculik sembilan orang aktivis yang kesemuanya sudah dilepaskan kembali setelah diculik. Mereka adalah Desmond Junaidi Mahesa, Haryanto Taslam, Pius Lustrilanang, Faisol Reza, Rahardjo Walujo Djati, Nezar Patria, Aan Rusdianto, dan Mugianto dan Andi Arief.
Pada bulan Mei 1998, Prabowo dituduh akan melakukan kudeta dan menggerakkan tentara ke Jakarta dan sekitar kediaman Presiden Habibie. Karena tuduhan rencana kudeta tersebut, Prabowo diberhentikan (secara hormat) dari jabatannya sebagai Panglima Kostrad oleh Wiranto atas perintah Presiden Habibie.
Atas pemberhentian itu, Prabowo berkata, “Keputusan memecat saya adalah sah. Saya tahu banyak di antara prajurit saya akan melakukan apa yang saya perintahkan. Tetapi, saya tidak mau mereka mati berjuang demi jabatan saya. Saya ingin menunjukkan bahwa saya menempatkan kebaikan bagi negeri saya dan rakyat di atas posisi saya sendiri. Saya adalah seorang prajurit yang setia. Setia kepada negara, setia kepada republik.”

Mengasingkan Diri di Jerman dan Yordania

Berbagai tuduhan membuat Prabowo meninggalkan tanah air. Ia kemudian dikabarkan mengasingkan diri di Jerman dan Yordania. Di dua negara tersebut, Prabowo membangun bisnis bersama adiknya yang telah lama menggeluti dunia bisnis, Hashim Djojohadikusumo.
Berkali-kali Prabowo berniat untuk kembali ke tanah air. Namun, niatnya itu selalu diurungkan mana kala ia dinasehati oleh Ahmad Soemargono, ketua Komite Indonesia, dan Fadli Zon, ketua Partai Bulan Bintang, untuk tetap menetap di salah satu negara tersebut. Alasan yang dikemukakan oleh kedua orang ini dalam menasihati Prabowo selalu sama, yakni Prabowo akan ditembak mati oleh para sniper  jika ia kembali ke tanah air. Prabowo yang pada saat itu masih kecewa dengan tuduhan-tuduhan yang ditujukan kepadanya lantas percaya dengan nasihat kedua orang itu.
Kegiatan Prabowo selama di Jerman dan Yordania tak terpantau jelas oleh media Nusantara. Yang jelas, Prabowo mengatakan bahwa aktivitasnya adalah merintis bisnis keluarganya di bidang perdagangan umum. Namun, di luar merintis bisnis, Prabowo juga dikabarkan mempunyai aktivitas memberi ceramah di sebuah sekolah komando angkatan bersenjata. Ini persis sebagaimana yang diberitakan oleh seorang wartawan Jerman, “Ia beberapa kali memberi ceramah di sebuah sekolah komando angkatan bersenjata di Jerman.”
Di Jerman, Prabowo juga dikabarkan memperoleh perlindungan istimewa dari pemerintah setempat. Setelah ditelusuri lebih lanjut, hal ini sepertinya ada kaitannya dengan aktivitasnya memberikan ceramah tersebut. Sementara itu, di Yordania, Prabowo juga mendapatkan perlindungan istimewa dari Raja Abdullah, Raja Yordania pada saat itu  yang diketahui sebagai teman dekat Prabowo. Di Yordania, Prabowo dikabarkan melatih tentara militer setempat.
Selama tinggal di Jerman dan Yordania, Prabowo berkali-kali mendapatkan surat dari Wiranto untuk menghadiri pesta ulang tahun TNI. Namun, ketika Prabowo meminta saran Fadli Zon, ketua Partai Bulan Bintang itu justru mengatakan bahwa dibalik surat itu, ada niatan Wiranto untuk menangkap Prabowo karena banyaknya kasus di dalam negeri yang menyangkut keamanan negara dan melibatkan Prabowo.
Sekembalinya ke tanah air, Prabowo membeli sebagian saham PT Kertas Nusantara yang berlokasi di Mangkajang, Kalimantan Timur. PT. Kertas Nusantara pada mulanya adalah bernama Kiani Kertas. Perusahaan ini sebelumnya dimiliki oleh Bob Hasan. Kemudian, Prabowo membeli sahamnya menggunakan pinjaman senilai 1,8 triliun rupiah dari Bank Mandiri.
Selain memiliki PT. Kertas Nusantara, Prabowo juga diketahui memiliki perusahaan bernama Nusantara Group yang membawahi 27 perusahaan di dalam dan luar negeri. Perusahaan-perusahaan yang dimiliki Prabowo bergerak di bidang perkebunan, tambang, batu bara, dan kelapa sawit.

Perjalanan Karier Politik

Di awal perjalanan politiknya, Prabowo bergabung dengan Partai Golkar, kemudian mencalonkan diri sebagai calon presiden dari Partai Golkar pada Konvensi Capres Golkar tahun 2004.
Usaha Prabowo untuk menjadi calon presiden dari Partai Golkar mendekati kemenangan. Namun ia harus merelakan mana kala ia hanya lolos sampai putaran akhir karena kalah dengan suara yang dimiliki Wiranto. Setelah kekalahan itu, Prabowo tidak hanya diam. Ia lanjut mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Pada akhirnya, terpilihlah Prabowo sebagai ketua umum HKTI mengalahkan pesaing-pesaingnya seperti Ja’far Hafsah dan Setiawan Jodi. Prabowo kemudian resmi dilantik sebagai ketua HKTI pada tanggal 5 Desember 2004.
Selama menjadi ketua HKTI, Prabowo gencar tampil dalam iklan di televisi menyuarakan harapan masyarakat tani yang ingin hidupnya diperhatikan oleh pemerintah dan sejahtera, karena sebagaimana yang diketahui, bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya, terutama dalam bidang pertanian. Setelah sukses menjadi ketua HKTI, Prabowo melanjutkan untuk menjadi ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI). Hasil musyawarah nasional APPSI menyatakan bahwa Prabowo  dipilih secara aklamasi sebagai ketua umum APPSI untuk periode 2008-2013. Prabowo pun dilantik sebagai ketua APPSI pada tanggal 6 Agustus 2008. Selama menjadi ketua APPSI, Prabowo gencar mengkritik kebijakan pemerintah terkait pembukaan supermarket/hipermarket baru yang jaraknya tidak begitu jauh dengan pasar tradisional. Padahal, kebijakan ini sangat merugikan para pedagang pasar tradisional.
Disamping mengkritik, Prabowo juga menyuarakan agar pemerintah membatasi jumlah supermarket/hipermarket yang ada di kota-kota di seluruh Indonesia. Sebab, bagaimanapun, keberadaan lokasi perbelanjaan tersebut sangat merugikan pedagang pasar tradisional. Dalam sebuah wawancaranya dengan wartawan, Prabowo berkata, “Selama ini,pedagang pasar tradisional selalu dianaktirikan, sehingga ketika pasar modern didirikan, para pemilik modal pedagang pasar harus rela dibubarkan karena ada pembongkaran.”
Selain menjadi ketua HKTI dan APPSI, Prabowo sekarang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) serta Presiden PERSILAT. Kecintaannya pada seni bela diri pencak silat dimulai sejak ia masuk Akademi Militer. Saat menjabat sebagai Komandan KOPASSUS, seluruh pasukannya diwajibkan untuk berlatih silat. Selama menjadi Ketua Umum IPSI, tim nasional pencak silat Indonesia selalu juara umum di ajang internasional seperti SEA GAMES dan ASEAN Games. Salah satu cita-cita Prabowo adalah menjadikan pencak silat salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade.

Mendirikan Partai Gerindra & Maju Sebagai Calon Presiden

Menjadi Ketua Umum HKTI menyadarkan Prabowo bahwa kemampuan organisasi advokasi untuk mewujudkan perubahan nyata sangat terbatas. Akhirnya pada tahun 2008_, Prabowo mendirikan partai yang diberinya nama Gerindra (Gerakan Indonesia Raya). Ketika pemilu legislatif tahun 2009 digelar, partai ini berhasil meloloskan wakilnya ke DPR karena berhasil meraih 4,2 persen suara. Namun, keberhasilan ini rupanya tidak berhasil membawanya menjadi wakil presiden yang pada saat itu berpasangan dengan Megawati dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Kekalahan Prabowo dalam pemilu tahun 2009 rupanya tidak menyurutkan minatnya untuk maju lagi dalam pemilu 2014. Namun, kali ini ia tidak mencalonkan diri sebagai wakil presiden, melainkan sebagai calon presiden. Dalam pemilu 2014 ini, Prabowo diprediksi akan menjadi capres terkuat, melebihi Jokowi yang dicalonkan oleh PDIP. Prediksi tersebut dihasilkan bukan tanpa survei, melainkan hasil survei dari sebuah majalah mingguan di Inggris, The Economist, dan jurnal di Amerika Serikat, The Wall Street Jurnal. Keduanya telah melakukan survei jauh-jauh hari dan hasilnya menempatkan Prabowo sebagai calon terkuat dan jauh mengungguli calon-calon dari partai lain.
Alasan Prabowo bisa menjadi capres terkuat nomor satu dalam pemilu 2014 adalah kepiawaiannya dalam merekrut tim sukses pemilu yang siap tempur dan siap bekerja keras. Selain itu, ia juga piawai dalam merekrut mantan-mantan jenderal yang satu visi dengannya, juga kumpulan aktivis ’98 yang selama ini keras berteriak mendukungnya, para petani yang terhimpun dalam HKTI, dan para pedagang pasar tradisional yang terhimpun dalam APPSI. Namun, hasil survei tersebut hanyalah prediksi. Hasilnya tentu dapat kita buktikan sendiri pada 9 Juli 2014.

Profil Lengkap

Nama Lengkap: Prabowo Subianto
Tempat dan Tanggal Lahir: Jakarta, 17 Oktober 1951
Agama: Islam

Pendidikan:
* SD (Hongkong)
* Victoria Institution (Malaysia)
* International School (Swiss)
* American School In London, United Kingdom
* AKABRI Magelang
Kursus/Pelatihan:
* Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (1974)
* Kursus Para Komando (1975)
* Jump Master / Instruktur Terjun Payung (1977)
* Kursus Perwira Penyelidik (1977)
* Free Fall / Terjun Bebas (1981)
* Counter Terorist Course, GSG-9 Germany (1981)
* Special Forces Officer Course, Ft. Benning USA (1981)
Jabatan:
* Komandan Peleton Para Komando Group-1 Kopassandha (1976)
* Komandan Kompi Para Komando Group-1 Kopassandha (1977)
* Wakil Komandan Detasemen-81 Kopassus (1983-1985)
* Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad (1985-1987)
* Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad (1987-1991)
* Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang I/Kostrad (1991-1993)
* Komandan Group-3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (1993-1995
* Wakil Komandan Komando Pasukan Khusus (1994)
* Komandan Komando Pasukan Khusus (1995-1996
* Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (1996-1998)
* Panglima Komando Cadangan Strategi TNI Angkatan Darat (1998)
* Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI (1998)
* Ketua Umum HKTI Periode 2004-2009
* Ketua Umum HKTI Periode 2010-2015
* Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) Periode 2001-2011
* Komisari Perusahaan Migas Karazanbasmunai di Kazakhstan
* Komisaris Utama PT Tidar Kerinci Agung
* Presiden dan CEO PT Nusantara Energy
* Presiden dan CEO PT Jaladri Nusantara
* Dewan Penasihat Organisasi Kosgoro
* Ketua Yayasan Pendidikan Kebangsaan (Universitas Kebangsaan)
* Pendiri Koperasi Swadesi Indonesia (KSI)
Penghargaan:
* Bintang Kartika Eka Paksi Naraya
* Satya Lencana Kesetiaan XVI Tahun
* Satya Lencana Seroja Ulangan-III
* Satya Lencana Raksaka Dharma
* Satya Lencana Dwija Sistha
* Satya Lencana Wira Karya
* The First Class The Padin Medal Ops Honor dari Pemerintah Kamboja
* Bintang Yudha Dharma Naraya


Prestasi:
* Selaku warga negara yang peduli, pada usia yang sangat muda (16 tahun) Prabowo turut mendirikan lembaga swadaya masyarakat pertama di Indonesia bernama Lembaga Pembangunan. Di Lembaga Pembangunan, Prabowo bersama Soe Hok Gie, Jusuf Abraham Rawis dan aktivis lainnya mengorganisir mahasiswa Indonesia untuk turut serta dalam menjalankan berbagai usaha-usaha kerakyatan diantaranya pembangunan infrastruktur desa. Selengkapnya: http://sinarharapan.co/index.php/news/read/22879/prabowo-subianto-dan-catatan-soe-hok-gie.html
* Selaku prajurit KOPASSUS, Prabowo berhasil mengamankan Presiden Fretilin, Nicolau Lobato, dalam operasi penangkapan pada tanggal 31 Desember 1978. Waktu itu, Prabowo Subianto bertindak sebagai kapten yang memimpin 28 pasukan elit.
* Selaku prajurit KOPASSUS, Prabowo nerhasil memimpin operasi penyelamatan peneliti Ekspedisi Lorentz 95 yang disekap oleh Organisasi Papua Merdeka dalam operasi pembebasan sandera mapenduma pada tahun 1996. Waktu itu, Prabowo Subianto bertindak sebagai komandan. Prabowo membuktikan kepada konsultan-konsultan militer dari Delta Force Amerika dan SAS Inggris bahwa misi penyelamatan yang mereka vonis "mission impossible" dapat diselesaikand dengan baik oleh KOPASSUS. Selengkapnya: http://tinyurl.com/OperasiMapenduma
* Selaku prajurit KOPASSUS, tim Prabowo berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak tertinggi dunia, Gunung Everest, di kawasan Himalaya pada tanggal 26 April 1997. Waktu itu, Prabowo Subianto bertindak sebagai pemrakarsa yang memimpin tim yang terdiri dari anggota Kopassus, Wanadri, FPTI, dan mapala UI untuk mendaki puncak Everest. Maka, Indonesia berhasil menjadi negara pertama di kawasan tropis sekaligus negara pertama di Asia Tenggara yang mencatat sukses menggapai puncak Everest. Selengkapnya: http://tinyurl.com/EkspedisiEverest
* Prabowo berhasil mengharumkan nama Kopassus di dunia internasional dengan berbagai prestasinya, sehingga KOPASSUS diakui sebagai salah satu pasukan elit terbaik dunia, memiliki kesejahteraan yang paling baik dibandingkan satuan lainnya dan juga memiliki kelengkapan militer yang dapat disejajarkan dengan satuan elite militer dunia.
* Selaku pembina olahraga polo berkuda di Indonesia, pada Januari 2014 Prabowo telah berhasil menjadikan tim polo berkuda Indonesia menjuarai Kejuaraan Polo Berkuda se-Asia. Tim nasional Indonesia yang terdiri dari putera-putera petani berhasil mengalahkan tim nasional India, Cina, dan Korea Selatan yang diwakili oleh putera-putera raja-raja. Selengkapnya: http://tinyurl.com/PoloBerkuda
* Selama menjabat sebagai Ketua Umum IPSI, prestasi tim nasional pencak silat Indonesia selalu berkibar di kejuaraan internasional. Selama 20 tahun terakhir, Prabowo memastikan tim nasional pencak silat mendapat pendidikan terbaik, latihan tanding terbaik, dan fasilitas pelatnas terbaik. Bahkan, Prabowo mengawasi langsung latihan dengan menjadikan rumahnya tempat latihan silat. Selengkapnya: http://www.merdeka.com/peristiwa/prabowo-rela-rumahnya-jadi-tempat-latihan-pencak-silat.html
* Selaku Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo menjadikan Gerindra alat politik bagi putera-puteri terbaik bangsa seperti Basuki T Purnama (Ahok), M. Ridwan Kamil, dan Bima Arya Sugiarto untuk maju di pilkada dan memimpin daerahnya. Ketiganya sekarang diakui sebagai pemimpin yang berhasil membawa perubahan nyata di provinsi DKI Jakarta, kota Bandung dan kota Bogor. Prestasi Ahok, Ridwan Kamil dan Bima Arya juga adalah prestasi Prabowo. Selengkapnya: http://jabar.tribunnews.com/2014/02/15/prabowo-ridwan-kamil-jadi-wali-kota-bandung-nggak-pakai-duit
* Selaku Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo menjadikan Gerindra partai politik dengan transparansi proses dan transparansi keuangan terbaik, diakui oleh Transparency International Indonesia (TII) dan Indonesia Corruption Watch (ICW). Di awal tahun 2013, Partai Gerindra mempelopori pendaftaran calon anggota DPR dan DPRD secara terbuka dan pemilihan berdasarkan prestasi (merit based). Selengkapnya: http://www.antikorupsi.org/id/content/icw-tuntut-keterbukaan-informasi-keuangan-partai-politik
* Masih bicara mengenai transparansi, selaku Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo gigih memastikan kader Gerindra menghemat uang negara. Salah satu sikap yang diambil adalah memastikan tidak ada kader Gerindra di DPR dan DPRD yang mengikuti "kebiasaan" jalan-jalan dengan kedok studi banding ke luar negeri. Selengkapnya: http://www.gatra.com/pemilu-partai/44368-gerindra-haramkan-kadernya-gunakan-uang-rakyat-untuk-studi-banding.html
* Selaku Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo menjadikan Gerindra partai pertama dan satu-satunya partai politik yang mendeklarasikan sebuah rencana aksi yang akan dijalankan. Rencana aksi yang dinamakan "6 Program Aksi Transformasi Bangsa" ini disusun oleh Prabowo bersama dengan ratusan profesor dan guru besar dengan target-target yang jelas dan terukur. Selengkapnya: http://tinyurl.com/6ProgramPrabowo
Selaku Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo selalu menekankan akan pentingnya aksi nyata berkesinambungan. Salah satu realisasi dari konsep ini adalah layanan ambulans gratis Partai Gerindra yang sudah berjalan sejak tahun 2010. Saat ini armada ambulans gratis Partai Gerindra terdiri dari 400 mobil dan 400 tim relawan kesehatan yang siap memastikan setiap warga tidak mampu dapat memperoleh bantuan kesehatan secara gratis. Selengkapnya: http://partaigerindra.or.id/ambulance-gerindra
* Selaku warga negara biasa yang terdorong untuk membantu sesama warga negara, Prabowo pernah membantu kepulangan 200 BMI yang mengalami kesulitan di Yordania. Prabowo juga pernah membebaskan seorang BMI korban perdagangan manusia asal NTT, Wilfrida Soik di Malaysia dari tuntutan mati di Pengadilan Kelantan dengan merangkul pengacara terbaik Malaysia Tan Sri Dr. Muhammad Shafee Abdullah. Selengkapnya: http://www.tribunnews.com/nasional/2014/04/07/prabowo-sukses-bebaskan-wilfrida-dari-hukuman-mati
* Selaku warga negara biasa yang peduli, selama enam tahun terakhir Prabowo konsisten menyelenggarakan Piala Garuda - turnamen sepakbola tingkat nasional untuk kelompok usia U-12, U14 dan U16. Piala Garuda telah berhasil meluluskan beberapa orang pemain ke tim nasional U-19, tim yang telah berhasil mengharumkan nama bangsa di berbagai ajang internasional. Adalah cita-cita Prabowo agar tim nasional Indonesia suatu hari dapat bertanding dan memenangkan piala dunia. Selengkapnya: http://bola.okezone.com/read/2013/12/28/49/918731/64-ssb-bertarung-di-piala-garuda-vi
* Selaku warga negara yang peduli dan memahami pentingnya pendidikan, Prabowo mengelola beasiswa penuh hingga tingkat mahasiswa untuk seluruh warga yang membutuhkan yang tinggal di sekitar rumahnya di Desa Bojong Koneng, Megamendung, Kabupaten Bogor. Selengkapnya: http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/04/12/203716/2553409/1562/sosok-prabowo-subianto-di-mata-anaknya
* Selaku warga negara yang peduli dan memahami pentingnya pendidikan, Prabowo bersama Prof. Yohanes Surya menyelenggarakan Olimpiade Fisika Tingkat Asia (APHO). Dalam kompetisi ini, Prabowo bersama Prof. Yohanes Surya membuktikan bahwa setiap anak bangsa yang mendapatkan kesempatan untuk belajar dengan baik dapat berprestasi di tingkat internasional. Selengkapnya: http://www.yohanessurya.com/news.php?pid=1&id=270
* Selaku Calon Presiden 2014, Prabowo telah terbukti sebagai satu-satunya Calon Presiden yang berani menandatangani kontrak politik untuk mewujudkan aspirasi kaum buruh Indonesia sekiranya dipercaya sebagai Presiden RI Periode 2014-2019. Selengkapnya: https://id.berita.yahoo.com/hadiri-may-day-prabowo-teken-kontrak-politik-dengan-084824457.html
* Selaku Calon Presiden 2014, Prabowo telah terbukti sebagai satu-satunya Calon Presiden yang menemukan dan berjanji akan menutup kebocoran kekayaan Republik Indonesia yang jumlahnya (menurut tim pakar Prabowo) adalah Rp. 1.160 triliun per tahun. Selengkapnya: http://tinyurl.com/Bocor1000T

10 Alasan Kenapa Prabowo-Hatta ?

Inilah 10 alasan yang wajib diketahui mengapa Dwi Tunggal Prabowo-Hatta harus menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI Masa Bhakti 2014-2019.

1. Prabowo-Hatta Pemimpin Visioner

Prabowo punya 6 visi besar membangun Peradaban Baru Indonesia melalui Program Aksi Transformasi Bangsa. Sedangkan Hatta memiliki 8 visi Kerja Nyata untuk menjadikan Indonesia Sejahtera. Kedua visi besar ini sangat nasionalis karena menginginkan kebangkitan Indonesia menuju peradaban baru Indonesia yang lebih Berdaulat dan Bermartabat, Mandiri dan Berkarakter, Adil-Makmur, dan Sejahtera.
6 Visi Besar Prabowo:
  1. Membangun ekonomi yang kuat, berdaulat, adil dan makmur.
  2. Melaksanakan ekonomi kerakyatan
  3. Membangun kedaulatan pangan dan energi serta pengamanan sumber daya air
  4. Meningkatkan kualitas pembangunan manusia Indonesia melalui program Pendidikan, Kesehatan, Sosial dan budaya serta Olahraga
  5. Membangun infrastruktur dan menjaga kelestarian alam serta lingkungan hidup
  6. Membangun pemerintahan yang bebas korupsi, kuat, tegas, dan efektif
Visi besar Prabowo ini sejalan dengan 8 visi besar Hatta
8 Visi Kerja Nyata Hatta:
  1. Reformasi Agraria
  2. Ketahanan Pangan Nasional
  3. Reformasi Pengelolaan SDA
  4. Penguatan Industri Dalam Negeri
  5. Birokrasi Yang Melayani
  6. Demokrasi Kesejahteraan
  7. Otonomi Daerah Yang Bertanggung Jawab
  8. Nasionalisme Baru

2. Prabowo-Hatta Pemimpin yang Amanah

Prabowo-Hatta adalah pemimpin Dwi Tunggal yang amanah. Keduanya memiliki sifat-sifat kepemimpinan  (Leadership) yang terpuji dan unggul. Prabowo-Hatta dapat dipercaya dan bertanggung jawab menjalankan tugas dan misi mulia demi bangsa dan negaranya. Mereka menjaga kepercayaan rakyat dengan sangat bertanggung jawab. Kepercayaan itu pula yang menjadikan Prabowo-Hatta juga dipercaya memimpin organisasi yang didirikan Prof.Dr.Ing. BJ Habibie yaitu Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) sebagai Dewan Penasihat ICMI dan Ketua Dewan Pakar ICMI.
Prabowo memiliki New Nasionalism , Hatta Rajasa mempunyai Hattanomic. Keduanya sama-sama menuju sebuah kebangkitan Indonesia Raya menuju Peradaban Baru Indonesia yang Adil, Maju, dan Sejahtera

3. Prabowo-Hatta Pemimpin Berkarakter

Sosok Prabowo adalah sosok pribadi berkarakter kuat. Dalam dirinya terkandung pikiran, ucapan, dan tindakan yang tegas, berani, jujur, disiplin, penuh komitmen, dan berintegritas.
Prabowo bukan tipe pemimpin yang lebay, peragu, pecundang, ciut nyali. Prabowo juga bukan pemimpin berkarakter tempe, suka mencla-mencle, esok dele sore tape, cengengas-cengenges, dan cuma jadi boneka yang gampang dipermainkan.
Prabowo berpendirian teguh, tak mudah disetir orang lain yang akan merusak bangsa dan negaranya. Prabowo akan mempertaruhkan segalanya demi tegaknya Indonesia Raya, yang Bermartabat, Adil, Maju, dan Sejahtera!!
Prabowo seperti Khalifah Umar Bin Khattab yang pemberani dan melindungi. Berani melindungi kepentingan bangsanya, kepentingan rakyatnya, kepentingan ideologisnya, dan kebhinekaannya. Prabowo juga humanis dan welas asih, berhati lembut kepada yang lemah dan kekurangan. Sama seperti Khalifah Umar Bin Khattab yang harus memanggul bahan pangan untuk rakyatnya yang menangis dan kelaparan. Pemimpin yang mengutamakan kepentingan dan keselamatan orang lain daripada dirinya sendiri.
Sosok Hatta Rajasa adalah sosok berkarakter cerdas, bernas, jujur, dan berintegritas.
Cerdas dan Bernas karena dengan pikiran-pikirannya yang brilian, Hatta menciptakan konsep ekonomi, Hattanomic, yang menyeimbangkan secara smart  kepentingan nasional dan tetap menjaga hubungan luar negeri sebagai bagian masyarakat dunia dengan melindungi dan menguatkan industry dalam negeri guna menghadapi perdagangan bebas. Hattanomic menghindari resesi baru dunia tetap secara cerdik memproteksi kepentingan dalam negeri.
Hatta adalah pribadi yang jujur dan berintegritas baik. Sebagai menter, Hatta menunjukan pribadi yang sangat hati-hati menggunakan anggaran negara. Sikap kehati-hatian inilah salah satu praktik menjaga kejujuran dalam perilaku politiknya. Sehingga, Hatta dikenal sangat berintegritas dan antikorupsi.
Hatta Rajasa memiliki karakter seperti Khalifah Utsman Bin Affan yang mengerti betul bagaimana memelihara ekonomi bangsanya dan memastikan setiap jiwa tercukupi pangan, sandang, dan papan, serta mencerdaskan kehidupan bangsanya melalui pendidikan dan memastikan kesehatan rakyat.
Kombinasi Prabowo yang tegas dan berani dan sangat patriotis dengan sosok Hatta yang cerdas, bernas dalam mengawal ekonomi dan kerakyatan merupakan kombinasi kepemimpinan yang tepat untuk Indonesia saat ini. Indonesia membutuhkan tokoh politik yang mampu membangkitkan kepercayaan rakyat dan menegakkan harga diri bangsa. Indonesia juga membutuhkan stabilitas ekonomi, yang mengurusi kegiatan ekonomi rakyat untuk menyejahterakan kehidupan masyarakat.

4. Prabowo-Hatta, Keturunan Trah Mataram dan Sriwijaya-Majapahit-Sunda Galuh

Prabowo Subianto adalah keturunan ke-8 Trah Sultan Agung Mataram dan Kesultanan Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono (HB) I. Silsilahnya dimulai dari Sultan Agung ke Rdn Adipati Mangkuprojo, Rdn Tumenggung Indrajik Kartonegoro, Rdn Tumenggung Kertanegara atau Banyak Wide (salah satu Panglima dan tangan kanan Pangeran Diponegoro), Rdn Kartoatmojo. Rdn Kartoatmojo ini menikah dengan bangsawan dari Kesultanan Yogyakarta RA Djojoatmojo. RA Djojoatmojo keturunan ke-4 dari Sultan HB I.
Selanjutnya hasil pernikahan itu menghasilkan keturunan Rdn Tumenggung Mangkuprojo dan berikutnya adalah Margono Djojohadikusumo. Margono adalah salah satu Pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia bersama Ir. Soekarno. Margono memiliki keturunan Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo. Soemitro adalah ayah kandung Prabowo Subianto Djojohadikusumo.
Sebagai anak pendiri bangsa dan negara Republik Indonesia, Prabowo memiliki darah kebangsaan yang sangat kuat, memiliki nasionalisme yang sangat mendalam. Prabowo tidak akan mempertaruhkan bangsa dan negara ini untuk kepentingan dirinya, keluarganya, atau golongannya. Silsilah dan trah Prabowo merupakan jaminan bagi bangsa ini untuk bangkit dan Berjaya dan tak bisa didikte oleh kepentingan asing yang akan merusak dan meruntuhkan bangsa ini.
Hatta Rajasa memiliki hubungan keturunan dari pendiri Kerajaan Majapahit Raden Wijaya atau Sri Kertarajasa yang nama lengkapnya Prabu Kertarajasa Jayawardhana (Nararya Sanggaramawijaya Sri Maharaja Kertajasa Jayawardhana 1293-1309).
Jika diurut dari kerajaan-kerajaan di Jawa, Hatta Rajasa masih terhubung dengan pendiri kerajaan Singasari, yakni Sri Rangga Rajasa, dan masih memiliki trah dengan kerajaan Sunda Galuh. Sebab, trah Raden Wijaya juga masih terhubung dengan kerajaan Singasari dan Sunda Galuh, karena Raden Wijaya merupakan puteri pasangan Rakeyan Jayadarma dan Dyah Lembu Tal. Ayahnya adalah putra Prabu Guru Darmasiksa, raja Kerajaan Sunda Galuh. Sedangkan ibunya adalah puteri Mahisa Campaka, seorang Pangeran Kerajaan Singasari. Raden Wijaya keturunan Jawa-Sunda.
Masa keemasan Majapahit dipimpin Hayam Wuruk atau dikenal dengan Sri Rajasanegara. Saat inilah Patih Gajah Mada mengikarkan Sumpah Palapa untuk menyatukan Nusantara.
Hatta Rajasa lahir di bumi Sriwijaya (Palembang). Jadi, sosok Hatta Rajasa ini gabungan trah-trah kerajaan Singasari-Majapahit dan Sriwijaya. Kombinasi trah raja-raja Jawa, Sunda, dan Sumatera.
Silsilah ini menjadi penting karena sejatinya Hatta Rajasa memiliki darah kepemimpinan dan pengukir sejarah kejayaan Nusantara. Hatta Rajasa kini terlahir sebagai Pemimpin Modern yang memiliki karakter pengabdian yang ditunjukan selama berabad-abad oleh sejarah pengabdian pada Bumi pertiwi guna mewujudkan kejayaan Nusantara, melayani rakyat dan melindungi bangsa dan negara.

5. Prabowo-Hatta Lebih Pro Rakyat

Bahasa komunikasi Prabowo sangatlah pro rakyat. Jargon-jargonnya pun sangat memihak rakyat. Prabowo sangat humanis dan bekerja demi kesejahteraan rakyat.
Program-program kerakyatan diciptakan lebih banyak untuk membangkitkan kerakyatan dan berpihak kepada rakyat. Program-program pengentasan kemiskinan, pertanian, perikanan, kelautan, kehutanan, dan penciptaan lapangan kerja semata-mata guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rakyat. Prabowo identik dengan kerakyatan dan kemaslahatan.
Pada saat yang sama, Hatta Rajasa merupakan sosok yang sarat pengalaman dalam menumbuhkan dan membuktikan implementasi program kerakyatan. Selama menjadi menteri koordinator perekonomian, Hatta Rajasa membuktikan dirinya sebagai pengonsep dan pelopor ekonomi kerakyatan.

6. Prabowo-Hatta Menciptakan Tradisi Politik Baru

Prabowo mendirikan partai politik untuk membangun tradisi politik yang baik di parlemen dan menjadi alat politik untuk merealisasikan cita-cita politik yang bermartabat. Partai politik bukan alat mengeruk dan membobol anggaran negara tetapi sebagai pengawal rakyat dalam mengisi kemerdekaan melalui parlemen. Partai Gerindra menjadi penjaga Indonesia Raya guna menuju cita-cita kemerdekaan: adil dan sejahtera.
Prabowo adalah pendiri Partai Gerindra. Partai ini memiliki visi, misi, dan tujuan yang sama dengan Prabowo. Partai inilah yang menjadi kendaraan penting bagi Prabowo untuk merealisasikan mimpi-mimpinya membuat Indonesia Berjaya.
Hatta Rajasa adalah sosok reformis yang mendobrak kebekuan Orde Baru. Bersama lokomotif reformasi Amien Rais, Hatta Rajasa menjadi salah satu tokoh yang ingin mewujudkan tradisi politik baru melalui penguatan parlemen dan efektifitas pemerintahan. Hatta menyeimbangkan dinamisasi parlemen dan eksekutif sebagai bagian penting representasi demokrasi kerakyatan.
Melalui Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta mengalami secara langsung penciptaan tradisi politik baru baik di pemerintahan maupun di parlemen. Hatta mendorong demokratisasi kerakyatan dalam praktik berpolitik yang santun, beretika, bersih, antikorupsi, melalui high politic.

7. Prabowo-Hatta Adalah Gabungan Nasionalis-Religius

Prabowo dikenal sebagai nasionalis sejati. Di masa kekinian, Prabowo ingin menciptakan new nasionalism yang menginginkan sebuah kebangkitan baru rakyat dan bangsa Indonesia menuju Peradaban Baru Indonesia yang bermartabat, adil makmur, dan sejahtera.
Dibesarkan dalam tradisi dan tokoh-tokoh nasionalis, Prabowo menolak kapitalisme dan liberalisme sebagai penguasa. Prabowo ingin mewujudkan nasionalis dan humanism sosial sebagai kombinasi ideology yang menyejahterakan rakyat pribumi. Bahwa kesejahteraan hidup adalah menjadi bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia. Bahwa nasionalis merupakan upaya untuk mewujudkan masyarakat madani.
Dengan kombinasi nasionalis dan sosial, Hatta Rajasa akan melengkapinya dengan kekuatan Religius Demokratis. Hatta dilahirkan dari keluarga religius dan demokratis. Keluarga yang taat beribah, menyembah hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengagungkan Tuhan Penguasa Alam Semesta dan berjuang untuk menjadikan dirinya dan agamanya sebagai Rahmatan Lil Alamin, bermanfaat bagi alam semesta, bagi dunia, bagi kemajemukan bangsa, bagi kebhinekaan yang bersatu padu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Prabowo-Hatta adalah kekuatan Nasionalis, Sosial, Religius, dan Demokratis (NASRED). Menjadi Indonesia yang berketuhanan, berperikemanusiaan, dalam keadaban, bersatu dalam kemajemukan, merakyat, adil dan makmur.

8. Prabowo-Hatta Tokoh Inspiratif, Pemimpin Masa Depan

Prabowo-Hatta membuktikan dirinya sebagai tokoh inspiratif dan pemimpin masa depan. Keduanya adalah kekuatan reformasi yang mendobrak Orde Baru. Prabowo menciptakan reformasi dari dalam dan Hatta mendesakkan reformasi dari luar. Kombinasi inspirasi ini melahirkan kepemimpinan masa depan yang tangguh dan kuat.
Padu padan Prabowo-Hatta juga bisa saling menguatkan. Prabowo seorang militer yang tegas dan berani. Hatta sosok pribadi yang jujur berintegritas yang memiliki kekuatan administrasi dan kecerdikan konsep dan strategi manajemen. Prabowo tokoh politik visioner, Hatta tokoh ekonomi kerakyatan.
Prabowo menyatukan bangsa dan negara, Hatta yang merawat kebhinekaan dan kemajemukannya. Prabowo yang membangun mercusuar kebangkitan dan peradaban Indonesia baru, Hatta yang menyiapkan infrastruktur dan anggarannya. Prabowo yang menghentak dunia dengan diplomasi dan kekuatan visi nasionalisnya, Hatta yang meletakkan konsep dan strateginya. Prabowo yang menyatukan bangsa dan negara, Hatta yang merawat kebhinekaan dan kemajemukannya.

9. Prabowo-Hatta Kombinasi Militer-Sipil, NU-Muhammadiyah, Jawa-Luar Jawa yang Sempurna

Prabowo simbol pemimpin Jawa yang tegas dan berani. Kombinasi berbeda ditunjukkan Hatta Rajasa sebagai pemimpin luar Jawa yang jujur dan berintegritas. Kombinasi pemimpin Jawa dan Luar Jawa yang pas untuk pemerataan hasil-hasil pembangunan.
Prabowo tokoh militer yang sangat memegang janji sapta marga, mencintai bangsa dan negaranya. Hatta Rajasa tokoh sipil yang sangat merakyat dan memegang janji suci kerakyatannya sehingga melahirkan konsep ekonomi kerakyatan Hattanomic.
Prabowo dikenal sangat dekat dengan NU dan hidup dalam tradisi nahdliyin dan Hatta Rajasa merupakan tokoh Muhammadiyah dan hidup dalam tradisi Muhammadiyah.
“Jika berangkat tugas, sebagai tentara, saya akan datangi kyai untuk minta amalan-amalan dan doa keselamatan,” kata Prabowo.

10. Prabowo-Hatta Representasi Keindonesiaan dan Kejayaan

Prabowo-Hatta mewakili keindonesian dan keduanya sama-sama menggantungkan impian bagi kejayaan dan kemajuan bangsa dan negara ini. Prabowo-Hatta merepresentasikan harapan bangsa ini untuk lebih bermartabat, duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan negara-negara di dunia.
Prabowo-Hatta merepresentasikan harapan seluruh rakyat untuk hidup lebih layak, lebih adil, dan lebih makmur. Prabowo- Hatta merepresentasikan keinginan seluruh elemen bangsa, laki-laki-perempuan, tua-muda, kaya-miskin, buruh-majikan, pelajar dan mahasiswa, karyawan, ibu rumah tangga, petani, pedagang, pegawai, birokrasi, yang Islam dan non-Islam, untuk bisa bersatu padu, bersinergi, bangkit dari keterpurukan, bangkit dari kemiskinan, bangkit dari bangsa yang dihinakan menuju kepada kedaulatan, kemandirian, kesejahteraan, dan kemuliaan dengan segenap jati diri bangsa yang santun dan ramah.
Prabowo-Hatta adalah pilihan rasional dan pilihan hati nurani bagi kepemimpinan bangsa Indonesia dalam Pemilu Presiden 2014-2019 saat ini. 
 
Cute Hello Kitty Kaoani